Kamis, 02 Februari 2017

Jurusan Farmasi Yogyakarta, Stikes Jenderal Achmad Yani



Program Studi Farmasi (S-1) 
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta merupakan program studi yang didirikan untuk menjawab perkembangan kebutuhan akan adanya informasi yang pasti, akurat serta mudah diterima mengenai obat-obatan, suplemen kesehatan, serta bahan-bahan alam yang berkhasiat obat yang beredar di masyarakat. Perkembangan masyarakat yang semakin kritis menumbuhkan rasa ingin tahu, tidak hanya sekedar jenis dan penggolongan obat/bahan obat melainkan juga bagaimana mekanisme obat/bahan obat tersebut dapat memberikan efek dalam tubuh, reaksi efek samping yang mungkin muncul, bagaimana pengatasan apabila terjadi reaksi obat yang tidak diinginkan serta informasi penting lainnya yang menunjang penggunaan obat di masyarakat. Di samping itu pemberian asuhan kefarmasian kepada pasien sangat dibutuhkan agar terapi yang dijalani tidak hanya mencapai hasil pengobatan yang optimal melainkan juga adanya perbaikan kualitas hidup pasien.
Program Studi Farmasi (S-1) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta mencetak Sarjana Farmasi yang disiplin, memiliki daya juang, menjunjung tinggi etika dan kesopanan, berkualitas dan berkompetensi. Lulusan Sarjana Farmasi dihantarkan pada seorang profesional dengan tujuh keutamaan plus (seven star plus), yaitu :Program Studi Farmasi (S-1) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta membuka dua bidang minat yaitu Farmasi Klinik dan Komunitas (FKK) untuk mencetak lulusan yang handal di bidang klinik dan komunitas, serta Farmasi Sains Teknologi Obat untuk mencetak lulusan yang berkompeten dalam bidang penemuan dan pengembangan obat baru.
  • Care giver - Merupakan peran farmasis dalam memberikan pelayanan sebagai bentuk perhatian kepada pasien yang harus terintegrasi dan berkelanjutan dengan sistem pelayanan kesehatan dan professional kesehatan lainnya.Pelayanan harus menjadi kualitas yang paling tinggi.
  • Decision-maker - Ketepatan, efikasi, keamanan, biaya yang efektif (cost-effective) dan penggunaan sumber daya (seperti anggota, obat-obatan, bahan kimia, peralatan, prosedur, dan praktek) harus menjadi fondasi pada pekerjaan farmasis. Dalam tingkatan lokal dan nasional, farmasis memainkan peranan dalam mengatur kebijakan pengobatan.Untuk mencapai tujuan ini dibutuhkan kemampuan untuk mengevaluasi, mensintesis data dan informasi serta memutuskan tindakan yang tepat.
  • Communicator - Farmasis berada pada posisi yang ideal sebagai penghubung antara dokter (pembuat resep) dengan pasien, dan untuk menginformasikan kesehatan dan obat-obatan kepada masyarakat.Farmasis harus mempunyai pengetahuan dan kepercayaan diri dalam berinteraksi dengan para professional kesehatan dan masyarakat.Harus mempunyai kemampuan komunikasi yang melibatkan verbal, non-verbal.
  • Manager - Farmasis harus mempunyai kemampuan untuk mengatur sumber daya (manusia, fisik, dan finansial) serta informasi secara efektif.  
  • Life Long Learner - Seorang farmasis harus selalu meningkatkan pengetahuan serta kemampuannya sesuai dengan perkembangan zaman.
  • Teacher - Seorang farmasis mempunyai tanggung jawab untuk membantu dalam pendidikan maupun pelatihan bagi generasi farmasis di masa yang akan datang serta masyarakat.
  • Leader - Dalam lingkup multi disiplin (misalnya dalam suatu tim), seorang farmasis harus dapat menjadi pemimpin dalam memelihara kesejahteraan pasien dan masyarakat
Farmasi pada dasarnya merupakan sistem pengetahuan (ilmu, teknologi, sosial budaya) yang mengupayakan dan menyelenggarakan jasa kesehatan dengan melibatkan dirinya dalam mendalami, memperluas, menghasilkan, dan mengembangkan pengetahuan tentang obat, dampak obat, serta efek dan pengaruh obat pada manusia dan hewan.
Farmasi adalah salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat mulai dari mengidentifikasi masalah yang terkait obat-obatan hingga memberikan solusi atas penggunaan obat.
Lulusan Sarjana Farmasi Program Studi Farmasi (S-1) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta mempunyai prospek karier di rumah sakit, apotik, klinik kesehatan, puskesmas,  Kementrian Kesehatan, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lembaga Kesehatan TNI-Polri, Badan Narkotika Nasional, Lembaga Pendidikan dan Penelitian, Pedagang Besar Farmasi – ALKES, peneliti, penemu dan pengembang obat di  industri farmasi dan kosmetika, serta wirausaha dalam bidang farmasi.
Misi

  • Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di bidang Farmasi yang berkualitas dan berteknologi unggul, yang dikelola secara profesional dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ketaqwaan serta menggunakan pola pikir global dan sistem manajemen berkualitas.
  • Mengadakan penelitian di bidang Farmasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
  • Mengadakan pengabdian kepada masyarakat di bidang Farmasi yang memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat.
  • Menyelenggarakan program pengembangan sumberdaya manusia yang profesional dibidang Farmasi.
  • Melakukan kerja sama dengan Institusi di dalam dan luar negeri.
Info lebih lengkap cek di http://www.stikesayaniyk.ac.id/